Latest News


More

Ahli Matematika Ini Buat Rumus Pernikahan Langgeng

Posted by : Rakatalenta on : Senin, 10 Agustus 2015 0 comments
Rakatalenta
Terdapat pada: , ,
Ahli Matematika Ini Buat Rumus Pernikahan Langgeng - Siapa bilang rumus matematika hanya hadir untuk memecahkan masalah yang rumit dan selalu seputar angka?

Ternyata tidak juga, sebab rumus matematika pun dapat digunakan untuk mengetahui masa depan hubungan pernikahan Anda.

Rumus ini ditemukan oleh seorang ahli matematika bernama Hannah Fry.

Ahli Matematika Ini Buat Rumus Pernikahan Langgeng

Fry menyatakan formulasi matematika yang ditemukannya tersebut dapat mengetahui apakah pernikahan Anda akan langgeng atau tidak.

Dalam formula ini, Fry mengurai bagaimana negatifnya suami dan istri memandang satu sama lain.

Nah, bagaimana persisnya? Fry pun memberikan penjelasan atas rumusnya itu. "Dalam hubungan dimana kedua pasangan memandang mereka sebagai pasangan yang bahagia, perilaku buruk akan dihindari dan dihilangkan. Meskipun demikian, dalam hubungan yang berjalan negatif, situasinya justru sebaliknya. Perilaku buruk dianggap sebagai norma," jelas Fry.

Fry mengungkapkan, pada dasarnya hubungan yang dikatakan sehat adalah hubungan yang bersifat optimis.

Apabila pasangan terlibat dalam adu argumen, maka mereka mengasumsikan mereka berargumen karena sedang senggang atau tak memiliki kegiatan.

Sementara itu, dalam hubungan yang negatif, adu argumen dianggap sebagai perilaku pasangan yang jahat atau egois. Di dalam formulasi ini Fry memasukkan suasana hati, ekspektasi, dan pengaruh terhadap satu sama lain ke dalam perhitungan rumus.

Ia mengatakan, hubungan yang paling sehat adalah hubungan yang memiliki ambang negativitas paling tinggi. Situasi ini terjadi bila pasangan dapat berkomplain dan mengutarakan hal yang ada di dalam pikiran mereka tanpa disertai saling marah.

Kemudian, mereka akan bekerjasama memperbaiki masalah yang ada.

Fry mengungkapkan, pada dasarnya hubungan yang dikatakan sehat adalah hubungan yang bersifat optimis.

Apabila pasangan terlibat dalam adu argumen, maka mereka mengasumsikan mereka berargumen karena sedang senggang atau tak memiliki kegiatan.

Sementara itu, dalam hubungan yang negatif, adu argumen dianggap sebagai perilaku pasangan yang jahat atau egois. Di dalam formulasi ini Fry memasukkan suasana hati, ekspektasi, dan pengaruh terhadap satu sama lain ke dalam perhitungan rumus.

Ia mengatakan, hubungan yang paling sehat adalah hubungan yang memiliki ambang negativitas paling tinggi.

Situasi ini terjadi bila pasangan dapat berkomplain dan mengutarakan hal yang ada di dalam pikiran mereka tanpa disertai saling marah.

Kemudian, mereka akan bekerjasama memperbaiki masalah yang ada.

Sumber: tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Tidak ada moderasi untuk komentar Anda.
Beri komentar yg baik, sopan sesuai kaidah EYD.
Komentar spam, sara, porno akan dihapus.
Perklik iklan dari jari Anda adalah amal baik.